Dimana Allah? (Bag. 4) Hadits-Hadits yang Berbicara Tentang Keberadaan Allah di Atas Langit

Dalil-Dalil dari As Sunnah yang Shahih

Adapun dalil-dalil dari As Sunnah juga sangat banyak bahkan digolongkannya sebagai hadits yang mutawatir oleh Imam Adz Dzahabi dalam Mukhtashar Al ‘Uluw dan yang lainnya. Dan dalil-dalil tersebut kadang dari ucapan beliau, kadang dari perbuatannya dan kadang dari taqrir (penetapan) dari beliau terhadap perbuatan sahabat. Diantara dalil-dalil tersebut adalah:

  • Dari Abi Sa’id Al Khudry –Radhiyallahu ‘anhu– Rasulullah –Shallallahu’alayhi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda:

أَلآ تَأْمُنُونِي وَأَنَا أَمِيْنٌ مَنْ فِي السَّمَاءِ، يَأْتِنِي خَيْرٌ مِنَ السَّمَاءِ فِي الصَّبَاحِ وَالْمَسَاءِ

“Tidakkah kalian percaya padaku sedangkan aku adalah kepercayaan Yang berada di langit. Datang kepadaku wahyu dari langit di waktu pagi dan petang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Dari ‘Abdullah bin ‘Amr –Radhiyallahu’anhuma- Rasulullah –Shallallahu’alayhi wa ‘ala alihi wa sallam– bersabda:

الرّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمنِ، اِرْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

“Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Yang Maha Rahman, sayangilah siapa saja yang ada di bumi niscaya kalian akan disayangi oleh Yang berada di atas langit.” (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi, dishahihkan oleh Al Albany dalam As Shahihah no 922)

  • Dari Jabir bin ‘Abdillah –Radhiyallahu’anhuma-, beliau berkata:

ان رسول الله صلى الله عليه و سلم قال في خطبته يوم عرفة: ((ألآهل بلغت؟)) فقالوا: نعم. فجعل يرفع أصبعه إلى السماء وينكتها إليهم ويقول: ((اللهم اشهد!))ـ

“Sesungguhnya Rasulullah –Shallallahu’alayhi wa sallam- bersabda pada khutbah ‘Arafah ‘Apakah aku sudah menyampaikan (risalah)?’ Para sahabat menjawab ‘Ya’ Kemudian Rasulullah mengangkat telunjuknya ke langit kemudian beliau menunjuk ke arah para sahabat sambil bersabda ‘Ya Allah saksikanlah!’.” (HR. Muslim)

Isyarat Rasulullah –Shallallahu’alayhi wa sallam- dengan telunjuk beliau ke langit dan meminta persaksian Rabbnya atas ummatnya adalah isyarat yang pasti atas ketinggian Allah –Subhanahu wa Ta’ala– karena Nabi –Shallallahu’alayhi wa sallam- mengetahui dimana Rabbnya dengan wahyu dari Allah –Jalla fi ‘Ulahu-.

  • Dari Anas bin Malik –Radhiyallahu ‘anhu– beliau berkata:

أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ الْمَسْجِدَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ وَانَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَا ئِمٌ يَخْطُبُ، فَقَالَ: يَارَسُوْلَ اللهِ، هَلَكَتِ الْأَمْوَالُ وَانْقَطَعَتِ السُّبُلُ فَادْعُ اللهَ يُغِيْثُنَا. فَرَفَعَ يَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ: ((اللّهُمَّ اَغِثْنَا، اَللّهُمَّ اَغِثْنَا))ـ

“Sesungguhnya seorang laki-laki masuk ke masjid pada hari Jumat, sedangkan Nabi –Shallallahu’alayhi wa sallam- sedang berdiri berkhutbah, kemudian laki-laki tersebut berkata ‘Wahai Rasulullah, telah hancur harta benda, telah putus jalan-jalan, maka berdoalah kepada Allah agar menurunkan hujan kepada kami.’ Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya dan berdoa ‘Ya Allah, hujanilah kami, hujanilah kami’.” (HR. Al Bukhary dan Muslim)

Nabi –Shallallahu’alayhi wa sallam- mengangkat kedua tangannya adalah isyarat bahwa Allah Azzat ‘Azhamatuhu berada di langit.

Leave a comment